Bangkit Dari Keterpurukan Ekonomi "Temukan Ide Bisnis di Masa Pandemi"
Wabah terus bergulir, seakan-akan tanpa ada kepastian kapan wabah akan berakhir. Begitu banyak pengaruh yang berdampak dalam kehidupan umat manusia. Diantara yang sangat berdampak terhadap kehidupan adalah permasalahan ekonomi. Ekonomi di sebuah negara menjadi lesu, bahkan sebagian orang kehilangan pekerjaannya akibat dampak wabah yang mempengaruhi disegala sektor kehidupan. Semua atas kehendak takdir Allah, namun bukan berarti kita menjadi lemah dan hanya merenungi takdir yang telah terjadi dan hanya mengharapkan belas kasih orang lain agar permasalahan ini bisa terselesaikan dan juga tanpa ada ikhtiar dan do'a untuk bangkit dari keterpurukan. Berikut ini penulis akan memberikan solusi menghadapi permasalahan yang dirasakan semua orang. Bangkit dari keterpurukan ekonomi dan meyakini diri bahwasanya konsep rezeki bukanlah untuk orang-orang yang lemah dan malas dan hanya merenungi takdir buruk yang menimpanya. Hendaklah seseorang terus berupaya dan berikhtiar memohon kepada Allah agar dimudahkan dalam mendapatkan rezeki yang halal. Karena pada hakikatnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki.
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz Dzariyat: 58).
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz Dzariyat: 58).
Berikut ini adalah cara menemukan ide bisnis ditengah pandemi :
1. Mencari Potensi Kemampuan Diri Sendiri
Pada dasarnya semua orang mempunyai potensi yang berbeda-beda. Hendaklah seseorang melihat dan memahami potensi apa yang ada di dalam dirinya. Salah satu contoh, seseorang yang pandai memasak, pandai dalam berkomunikasi, pandai berdagang, pandai berkendaraan dan lain-lain. Hal tersebut merupakan bagian dari potensi diri. Seseorang yang berupaya mencari potensi diri, bahwasanya ia akan menemukan suatu titik dimana ia bisa melakukan hal yang sebelumnya tak pernah ia lakukan. Karena kondisi yang mendesak ia akan beradaptasi dengan dirinya. Bagaimana caranya kehidupan ekonominya harus tetap berjalan. Contoh, seseorang yang menemukan ide bisnis "Penjualan Buah dan Sayur Segar Secara Online" dengan ide bisnis tersebut ia berasumsi di tengah masa pandemi seperti saat ini, ruang gerak orang-orang terbatas. Takut untuk keluar rumah, takut untuk bertransaksi diluar rumah. Dengan bisnis yang seperti ini sangat memungkinkan untuk meningkatkan ekonomi secara individual. Ini adalah salah satu contoh potensi yang harus dikembangkan dalam menentukan ide bisnis yang tepat ditengah pandemi.
2. Pahami Pangsa Pasarnya
Melanjutkan pembahasan di point nomor 1. Ide Bisnis Penjualan Buah dan Sayur Segar Secara Online. Hendaklah seseorang mampu melihat celah pangsa pasar yang tepat untuk ide bisnis seperti ini. Ide bisnis ini berorientasi pada masyarakat kalangan menengah dan kalangan atas. Membuat batasan tersendiri target konsumen yang akan dituju. Fokus pada batasan target konsumen. Mencari tahu kebutuhan sayur dan buah segar apa yang memang sangat dibutuhkan pada konsumen kalangan menengah dan kalangan atas. Dengan memperinci hal tersebut seseorang akan jauh lebih mudah untuk menjual produk yang akan dipasarkannya dan juga secara modal akan lebih tertata (teratur) dan juga yang lebih penting adalah mencari distributor atau penyedia bahan yang akan seseorang itu jual. Bekerjasama dengan distributor buah dan sayur segar tersebut agar mendapatkan harga yang jauh lebih murah dan menjualnya kembali dengan harga yang mahal.
3. Memahami Ilmu Marketing
Seseorang juga harus memahami bagaimana cara memasarkan produk yang akan dijual atau dipasarkan. Misalkan, contoh dari ide bisnis yang telah disebutkan. Cara memasarkan ide bisnis "Buah dan Sayur Segar Secara Online".
A. Memasarkan produk melalui media online seperti, shoopee shop, lazada, market place, group facebook, group whatshap, instagram, youtube dan lain-lain. Semakin banyak media yang dipasarkan semakin banyak yang akan melihat produk seseorang tersebut.
B. Membuat tampilan produk lebih menarik dari hal yang biasanya.
C. Memberikan stimulus harga kepada konsumen. Misalkan contoh harga buah apel 1 kg Rp.
39.900. Angka tersebut sangat mempengaruhi psikologis konsumen.
D. Memberikan harga khusus pagi konsumen tetap dan loyal.
Wallhual'alam
Semoga bermanfaat....
Semoga bermanfaat....
Penulis (Kamis, 25 Juni 2020 / 5 Dzulqo'dah 1441 H)
Komentar
Posting Komentar