"Melawan Arah"
Bismillah,
Sejatinya, tidak ada orang tua yang membiarkan anaknya hidup menderita. Namun pada kenyataanya, terkadang kita sering mendengar cerita-cerita bahkan menjumpai secara nyata kisah anak-anak yang berjuang keras untuk menjalankan hidupnya. Menjalani hidup dengan seadanya, berpakaian-pun hanya satu rupa, bahkan makan sehari-haripun tak luput dari harapan yang terkadang hanya menjadi asa semata. Anak-anak yang seperti itulah sejatinya mereka sedang "MELAWAN ARAH". Menjalani hidup tak seindah anak-anak lainnya. Anak-anak yang bermanjakan dengan berbagai macam fasilitas, pelukan hangat orang tua, pendidikan disekolah-sekolah mahal, makanan yang banyak, pakaian yang indah-indah dan lainnya. Namun, semua hal itu hanya menjadi isapan jempol belaka bagi mereka. Mungkin ada rasa irih di hati mereka, agar mereka selayaknya menjalani hidup "SATU ARAH" seperti anak-anak hal lainnya. Namun, mereka melupakan hal itu semua, berusaha menjalani hidup agar bisa tetap tegar dan bertahan dan meyakini bahwa Sang-Pencipta "Allah SubhanaWata'ala" tidak akan pernah membiarkan mereka begitu saja. Meyakini, bahwasanya kunci-kunci perbendaharaan di langit dan bumi hanya Allah semata pemiliknya, mungkin itulah yang membuat mereka mampu bertahan dari beratnya menjalani hidup. Anak-anak seperti itu mungkin tidak pernah terlintas dihatinya untuk menyalahkan kedua orang tuanya, menyalahkan keadaan dan menyalahkan sang-PENCIPTA "Allah Subhanawata'ala". Betapa besarnya keyakinan mereka dengan firman Allah yang sepatutnya kita dan anak-anak kita mencontohnya.
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ
"Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi ?" Katakanlah "Allah" (QS.Saba : 24)
Berbeda sekali dengan keadaan kita, bahkan anak-anak kita yang sangat jauh dari kisah mereka. Menjalani hidup dengan berbagai macam kenikmatan yang Allah berikan. Namun, kita ataupun anak-anak kita tak mampu mengalahkan keluh seperti mereka. Mereka yang mengalahkan keluh dengan mudahnya sementara kita disetiap detik waktunya melontarkan kata-kata keluh baik kepada diri sendiri dan kepada orang lain bahkan terkadang kita mencela kenikmatan yang Allah telah berikan kepada kita. Sungguh sebagian kita ini telah terlelap dalam kenikmatan bahkan lupa untuk mensyukurinya. Benarlah apa yang Rasulullah Shallalahu'alaiwassalam sabdakan, bahwasanya beliau Shallalahu'alaiwassalam bersabda :
انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم ، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم
"Pandanglah orang yang berada dibawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada diatasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat allah padamu." (HR. Bukhori dan Muslim)
Hidup "Melawan Arah" adalah sebuah pelajaran bahwa kita dan anak-anak kita butuh mengarahkan pandangan kita kepada mereka. Mereka yang hidup tak seberuntung kita dalam masalah harta dan dunia. Kita yang tak mampu mengalahkan keluh seperti mereka adalah wujud dari ketidakpekaan kita terhadap mereka dan wujud kita yang kurang bersyukur kepada Allah Subhanawata'ala.
Wallahu'alam..
Semoga Bermanfaat..
Penulis, 15 Jumadil Akhir 1442 H (29 januari 2021)
Komentar
Posting Komentar