MEMBENTUK KARAKTER GEN Z DENGAN METODE "LEARNING THEIR MINDSET"
Mengutip apa yang disampaikan pada narasi
brainacademy.id pada pembahasan "Mengenal Generasi Boomers, X, Y, Z, dan Alpha, Seperti Apa
Kepribadiannya? (brainacademy.id)"
"Pew Statistics mengatakan
kalau Gen Z dimulai pada tahun 1997, Statistics Canada mengatakan
tahun 1993, sedangkan yayasan Resolution mengatakan tahun 2000. Tapi, dilansir
dari BBC, Alexis Abramson, seorang ahli dalam pengelompokkan generasi
mengungkapkan, “kapan pun itu benar-benar dimulai, kita dapat dengan aman
mengatakan bahwa kelompok ini masih muda dan tidak pernah mengenal kehidupan
tanpa teknologi.”
Gen Z adalah generasi yang tumbuh
di dunia yang serba digital dan canggih, sebagian besar dari mereka juga telah
bermain dengan gadget milik orang tua sejak kecil. Rata-rata
Gen Z sudah memiliki ponsel pertama mereka pada usia 10 tahun. Jadi, tidak aneh
jika mereka tech-savvy dan begitu lengket dengan gadget,
bahkan dapat menghabiskan waktu setidaknya 3 jam sehari di depan layar.
Namun, hal tersebut tentunya
membuat Gen Z memiliki ketergantungan pada teknologi, gadget, dan
aktivitas di media sosial. Mereka sangat memprioritaskan popularitas,
jumlah followers, dan jumlah likes. Ketergantungan ini
juga membuat mereka suka dengan hasil yang cepat dan instan, selalu
terburu-buru, dan keras kepala. Meskipun Gen Z menyukai tantangan, namun mereka
juga haus akan pujian.
Meski begitu, Gen Z dapat belajar
tentang pengelolaan keuangan pribadi lebih cepat dibandingkan generasi-generasi
sebelumnya. Mereka juga sangat open-minded dan dapat menerima
semua perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Seperti apa karakteristik yang
dimiliki oleh Gen Z?
- Dibandingkan Gen Y, Gen Z cenderung lebih
mudah untuk berbaur dan bersosialisasi dengan sekitarnya
- Melek teknologi sehingga mudah untuk
mengakses informasi yang diinginkan.
- Karena melek teknologi juga, Gen Z lebih
cepat dalam mempelajari hal baru.
- Menyukai lingkungan yang memberi mereka
ruang untuk tumbuh dan lebih kreatif. Makanya, kebanyakan Gen Z
mengincar start-up untuk
berkarier".
Dari narasi diatas, kita telah mengetahui beberapa informasi
hal-hal yang berkaitan dengan "Gen Z". Menurut penulis setelah kita
mempelajari dari karakter yang melekat pada generasi ini. Ada hal-hal yang
harus kita lakukan untuk mengubah perspektif generasi ini “Gen Z” terkhususnya
dalam dunia pendidikan. Dalam dunia
pendidikan, butuh cara-cara tersendiri untuk mengedukasi generasi khusus ini
"GEN Z". Banyak kita jumpai saat ini kabar-kabar miring menghampiri generasi
ini seperti pola pikir mereka, akhlak mereka dan cara berkomunikasi serta cara
bergaul dan cara pandang memandang kehidupan dan semisalnya. Penulis memahami
ada kekeliruan dalam cara pandang dan berfikir dalam memahami generasi ini. Mungkin
sebagian banyak orang mempunyai perspektif negatif perihal generasi ini namun
sebagian juga generasi ini adalah sebuah harapan masa depan yang diharapkan
bisa membawa perubahan yang lebih baik terkhususnya untuk bangsa ini. Ada juga sebagian orang mempunyai cara pandang
tersendiri, menganggap hal biasa yang terjadi di setiap zamannya. Bahkan
menganggapnya sebuah zaman yang tidak biasa jika tidak mengikuti pola-pola
mereka bahkan tak jarang akan dianggap kolot, tidak gaul, tidak keren dan
semisalnya.
Ada beberapa hal yang menarik
menurut penulis yang harus dilakukan terkhususnya para pembaca dalam menghadapi
generasi khusus ini “GEN Z”. Hal yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan
metode LTM “LEARNING THEIR MINDSET”. Apa itu metode LTM ? LTM “LEARNING
THEIR MINDSET” adalah metode dengan cara mempelajari pola pikir mereka “GEN Z” secara
langsung. Dengan mempelajari pola pikir mereka, kita akan lebih mengenal karakter-karakter
mereka seutuhnya. Bagaimana cara melakukannya ? Berikut penulis mencoba
menyampaikan dalam narasi ini :
1.
Lakukan pendekatan dengan
komunikasi yang halus, sopan dan merespon pada generasi ini ‘GEN Z”
2.
Berikan influence ”pengaruh”
melalui nasihat-nasihat sederhana untuk mamacu motivasi mereka untuk melakukan
hal-hal yang bermanfaat dan menguntungkan untuk mereka dengan cara mengarahkan
mereka dan memberikan motivasi-motivasi kecil kepada mereka.
3.
Berikan kesempatan untuk mereka
menyampaikan keluh kesah yang ada di hati dan pikiran mereka, dengarkan dan
responlah.
4.
Tidak merendahkan mereka bahkan
coba untuk menghapus persepsi negatif sebagian orang terhadap pada generai ini “GEN
Z”
5.
Cobalah untuk berusaha menyampaikan
dan mendo’akan untuk mereka, semoga mereka “GEN Z” bisa menjadi generasi yang
menjadi harapan semua orang dan menjadi figur-figur awal perubahan menjadi
lebih baik.
6. Tidak lupa sampaikan kepada generasi ini, bahwa apa yang mereka lakukan saat ini adalah cerminan apa yang mereka akan dapatkan di masa yang akan datang. Baik buruk yang dilakukan akan dituai pada waktunya.
Semoga Bermanfaat…
Wallahu’alam...
Penuli,
3 Mei 2023
Komentar
Posting Komentar