MALU YANG TERKIKIS
Bismillah,
Miris.....
Diera saat ini dimana orang-orang berlomba-lomba untuk mencapai popularitas dan ketenaran. Seseorang berani menjatuhkan harga dirinya atau harga diri orang lain, mengolok-olok, bahkan seorang laki-laki baik muda maupun tua berlomba-lomba mencari perhatian publik demi sebuah konten dengan cara-cara yang tidak layak dicontoh. Berlenggak-lenggok di sebuah platform media sosial, menggunakan kostum-kostum yang aneh dan semisalnya hanya untuk mencari uang dan popularitas belaka. Berlomba-lomba mengikis rasa malu, beradu menyiarkan hal-hal yang tak layak dijadikan contoh, bersaing menghilangkan fungsi akal demi tercapainya sebuah popularitas.
Membela diri dengan sebuah alasan membuat sebuah karya. Karya yang kian mengiris-iris kegagahan suatu bangsa dan menjadikan cerminan buruk untuk para generasi. Hal-hal yang saat ini terjadi kian mencoreng nama harum kebangsaan. Bahkan mencoreng harga diri manusia itu sendiri.
Malu yang kian terkikis. Padahal malu bagian dari iman, seseorang yang beriman pasti memiliki rasa malu, dan yang paling utama rasa malu kepada Allah Subhanawata'ala. Orang yang berakal sehat, akan malu kepada sesama. Malu melakukan sesuatu jika hal itu membuat harga dirinya semakin terjatuh.
Maka, penting bagi kita (pembaca) untuk memperhatikan hal ini. Menghadapi era sosial saat ini adalah suatu tantangan besar untuk merubah sebuah peradaban. Peradaban manusia yang semakin hari dan semakin waktu yang kian terkikis rasa malunya. Tidak ada hal yang dibanggakan, selain hal-hal aneh yang beralaskan dan mengatas namakan sebuah karya. Karya yang berkamuflase menjadi prestasi yang "katanya" menjadikan dirinya tenar semata.
Belajar untuk menahan diri dari sikap-sikap yang mengikis rasa malu adalah tantangan besar saat ini. Jika berhasil maka rasa malu tidak akan terkikis. Jika gagal, maka kita telah dikalahkan oleh sebuah prasangka yang salah yang katanya adalah sebuah karya namun adalah petaka yang mengikis rasa malu seseorang.
Maka dari hal ini, penulis mencoba memberikan sebuah ungkapan yang mudah-mudahan dapat menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua (para pembaca).
"APA YANG BISA DIBANGGAKAN ?
JIKA HANYA MENGIKIS MALU YANG BERALASKAN SEBUAH KARYA...
TIDAKKAH ENGKAU MENENGOK....
SEBUAH KARYA "KATANYA" YANG DILAKUKAN...
ADALAH KAMUFLASE YANG KIAN MENGIKIS RASA MALU PARA GENERASI...
SIKAP ADALAH CERMINAN DARI RASA MALU....
MAKA BERSIKAPLAH DENGAN DEFINISI RASA MALU YANG SEBENARNYA..."
Wallahu'alam...
Penulis,
13 April 2023
Komentar
Posting Komentar