MSDM Berbasis GHQ "Guru Hafal Qur'an" di Lingkungan Madrasah
Manajemen SDM berbasis GHQ “Guru
Hafal Qur’an’
Dalam Rangka Meningkatkan Profesionalisme
dan Mutu
Tenaga Pendidik di Lingkungan
Madrasah
OLEH :
Musyaddad
A. Pendahuluan
Akhir-akhir
ini terdapat beberapa fenomena yang menarik untuk diperhatikan. Ada sekolah
atau madrasah yang pada mulanya mengalami kemunduran menjadi maju dengan pesat,
sebaliknya ada sekolah atau madrasah yang pada mulanya mengalami kemajuan
menjadi hampir gulung tikar, bahkan mengalami fenomena yang miris. Di samping
itu, ada yang pada mulanya maju dan tetap bertahan dalam kemajuannya tersebut,
sebaliknya ada yang pada mulanya termasuk kategori tetap seperti itu sampai
sekarang ini. Kasus-kasus tersebut lebih disebabkan karena faktor manajemen
daripada faktor lainnya, meskipun faktor manajemen bukanlah faktor tunggal yang
terlepas dari faktor-faktor lainnya.
Manajer adalah
seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Salah satu hal yang
harus diperhatikan oleh seorang manajer yaitu mutu pendidikan atau dapat
dikatakan lembaga pendidikan atau dalam wujud konkritnya adalah madrasah.
Karena seluruh manajemen komponen pendidikan senantiasa berorientasi pada
pencapaian mutu. Semua program dan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di
lembaga pendidikan pada hakekatnya diarahkan pada pencapaian mutu.
Sumber Daya
Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan,
yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai resource pembangunan. Kualitas
manusia diprogramkan sedemikian agar dapat sesuai dengan tuntutan pembangunan
atau tuntutan masyarakat. Eksistensi bangsa Indonesia ditengah percaturan era
global sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia Indonesia,
terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta pemantapan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu SDM
yang terpenting dalam sebuah lembaga pendidikan adalah tenaga kependidikan.
Apabila sumber daya tenaga kependidikan dapat diberdayakan secara lebih baik,
maka mutu pendidikan dapat ditingkatkan.
B. Manajemen Sumber Daya Manusia (Tenaga
Pendidik)
Manajemen
merupakan unsur terpenting yang memberikan konstribusi bagi terciptanya
kualitas pendidikan, namun tanpa adanya dukungan sumber daya manusia yang
profesional semua itu tidak bermakna. Dalam hal ini Guru sebagai pendidik dan
merupakan faktor penting dalam menentukan suksenya kualitas pendidikan, sebagai
tenaga pendidik guru merupakan tokoh utama di sekolah. Mereka dituntut lebih
banyak dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan kesabaran di sekolah. Oleh karena itu diperlukan manajemen sumber
daya manusia (MSDM) sebagai upaya untuk dapat mengelola tenaga pendidik/guru
agar pelaksanaan pembelajaran disekolah sesuai dengan tujuan pendidikan. Kepala
sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah dituntut memiliki kemampuan untuk
melaksanakan manajemen sumber daya manusia agar menjadi berkualitas yang
meliputi dari perencanaan, analisis pekerjaan, rekrutmen, seleksi tenaga
pendidik, pengembangan, dan penilaian kinerja pendidik.
C. GHQ (Guru Hafal Qur’an)
Apa itu “GHQ”
? GHQ adalah singkatan Guru Hafal Qur’an. GHQ merupakan inovasi peningkatan
mutu tenaga pendidik dalam menciptakan guru-guru yang berkualitas, profesional
dan religius.
Dalam dunia pendidikan
tidak bisa kita lepaskan bahwasanya peran guru atau tenaga pendidik di sekolah
sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan bagi para peserta didik dalam hal
ini adalah siswa (di sekolah). Dalam rangka perkembangan kompetensi guru bukan
hanya di dalam pengetahuan saja melainkan juga di dalam hal kompetensi
kerohanian atau tenaga pendidik yang religius yang akan menjadi contoh bagi
peseta didik di lingkungan sekolah. Salah satu cara yang dapat mendukung
kesuksesan dalam mencapai tujuan organisasi atau sekolah adalah menjadikan
tenaga pendidik yang berilmu dan religius.
D. Peranan Al Qur’an dalam meningkatkan kecerdasan
Manusia
Mengutip
dari hasil penelitian dari para peneliti yang bersumber dari kutipan (http://zutriparwines.blogspot.com) bahwasanya Rajin membaca/menghafal
al-qur’an sangat bagus untuk meningkatkan kecerdasan, apalagi di usia
anak-anak. Hal ini banya dibuktikan dalam penelitian tentang pengaruh bacaan
alqur’an pada sysraf, otak, dan organ tubuh lainnya. Konsentrasi yang tinggi ini dihubungkan dengan kinerja otak. Menurut
M. Ngalim Poerwanto, dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1992 – hal. 52) Jika
sel-sel otak bekerja atau difungsikan terus dengan hal-hal positif dan aktif,
maka akan menjadi lebih kuat.
Dengan menghafal, otak kanan akan
terbiasa berfikir dengan detail dan focus. Dibawah ini salah satu artikel
tentang pengaruh membaca/menghafal alqur’an terhadap kecerdasan: (Arrahmah.com) – “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap
daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca
Al-Qur’an…”.
Dr. Al Qadhi, melalui
penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat,
berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran,
seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan
perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan,
memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan
pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya.
Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang
dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak
jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari
hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97%
dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini
diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran
Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu
mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya. Kesimpulan
hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang
dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang
sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama
sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang
akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210
kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan
membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden
mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan
mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan
dari Al-Qur’an. Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada
bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar
Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut
penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat
Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih
tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan
merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah
dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani
dan rohani kita. BAcaan Al Qur’an memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an juga
memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ). Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan
Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu
mendapat rahmat” (Q.S.
7: 204)
Jika melihat ulama zaman dahulu
imam syafi’i, beliau telah hafal qur’an sejak usia belum baligh yakni
umur 10 tahun. Adapun manfaat menghafal Al Quran antara lain adalah:
1. Melatih daya konsentrasi.
2. Menstimulus otak dan tingkat kecerdasan.
3. Terhindar dari kepikunan
4. Menumbuhkan kedisiplinan
6. Keutamaan dunia dan akhirat
7. Mahkota Kemuliaan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَجِىءُ الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا
رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ
عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ
حَسَنَةً
Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu
dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang
hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan
untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta
lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada
hafidz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap
ayat yang kamu baca. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan
shahih).
8. Meningkatkan derajat
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآن اِقْرَأ وَارْتَقِ، وَرَتِّلْ
كَمَا كُنْتَ تُرَتِّل فِيْ الدُنْيَا، فَإِنَّ مَنْزلكَ عِنْدَ آخِر آية
تَقْرَؤُهَا
“Akan
dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah
dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena
kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca.” (HR Abu Daud)
9. Syafaat di hari kiamat
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اقْرَأُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah
Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi
shahibul Qur’an.” (HR Muslim)
E. Metode Menghafal Qur’an
Begitu banyak metode cara menghafal Al Qur’an
di berbagai referensi yang pernah kita dengar maupun kita temukan. Dalam hal
ini penulis memberikan metode bagaimana cara mudah menghafal Al Qu’an
berdasarkan pengalaman penulis mengikuti kegiatan Halaqoh Al Qur’an Bersama
Ustad Bambang Prasetyo, M.Pd.I (Dosen dan Koordinator Bahasa Arab Pusat Bahasa Universitas
Islam Negeri Raden Fattah Palembang). Menghafal Alqur’an dengan menggunakan
empat panca indera yaitu Lisan,mata, pendengaran, dan tangan.
a. Lisan& Mata
Membaca al qur’andengan mengulang-ulang ayat
yang dibacabeserta terjemahannya sebanyak 5 kali cara.
1. Membaca dengan cara melihat mushab dan
terjemahan sebanyak 5 kali,
2. Membaca dengan cara memejamkan mata dan
melihat mushab sebanyak 5 kali dan
berusaha mengingat-ingat ayat yang
dibaca.
3. Setelah menghafal 1 ayat kemudian mengulanginya dengan mata terbuka
dengan membaca ke atas 5 kali, ke arah depan 5 kali, ke arah kanan 5 kali, ke
arah kiri 5 kali dan kea rah bawah 5 kali.
b.Pendengaran
Membaca Al Qur’an dengan suara yang cukup
keras
c. Tangan
Menuliskan satu ayat yang dihapal tersebut di
atas kertas yang tujuannya untuk menguatkan
ingatan kita ketika menghapal.
F. Penutup
Maka dari itu, dalam manajemen SDM terutama
dalam hal peningkatan mutu dan kualitas kinerja tenaga pendidik khususnya guru
di lingkungan madrasah, diperlukan tenaga pendidik yang berkualitas secara
keilmuan dan kualitas kepribadian atau sikap kereligiusan individu tersebut. Program
GHQ ini dilakukan untuk memberikan stimulasi kepada tenaga didik yaitu
guru-guru madrasah. Hal ini juga akan bermanfaat ketika tenaga pendidik (guru)
menghadapi suatu masalah. Salah satu contoh, ketika seorang guru menghadapi siswa/siswi
yang berkeprilakuan tidak baik bahkan membuat sang guru merasa tidak nyaman
dengan kondisi siswa/siswi tersebut, maka dampak program GHQ ini akan membuat
sang guru bersabar dan tidak mudah marah kepada siswa/siswi tersebut. Karena
sang guru yang telah menghafal Al Qur’an dari apa yang telah diusahakannya.
Dampak lain juga akan berpengaruh terhadap tingkat kedisiplinan guru dan
lainnya. Bahkan juga akan memberikan dampak yang baik kepada peserta didik
(siswa/siswi) madrasah. Sehingga menjadikan contoh bagi siswa-siswi dalam
menerapkan ilmu yang telah diberikan oleh gurunya (tenaga pendidik). GHQ juga
akan berdampak kepada keharmonisan sesama guru (tenag
pendidik), kepala sekolah dan lingkungan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Wallahu'alam,
Semoga Bermanfaat..
Penulis, 6 April 2020
Komentar
Posting Komentar