Solusi Islam Mengatasi Kenakalan Remaja di Era Milenial
Bismillah,
Di era milenial sekarang sering kita mendengar bahkan menemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kalangan muda atau bisa disebut kalangan milenial. Kehidupan remaja yang sangat memprihatinkan saat ini merupakan permasalahan besar untuk negeri kita yang tercinta "INDONESIA". Pembunuhan, bullying, anarkisme, premanisme, kriminalisme dan hal-hal buruk lainnya adalah kerusakan generasi-generasi saat ini. Hal ini banyak dilakukan oleh kalangan muda atau milenial. Ini adalah dampak akibat dari lemahnya pendidikan agama pada diri mereka.
Penyimpangan kebanyakan pemuda dan menjauhnya mereka dari semua hal yang berbau agama, seperti yang disebutkan memiliki banyak sebab. Di antara sebab yang paling pokok adalah kurangnya ilmu agama dan keindahan Islam, kurang perhatian terhadap al-Qur’an, sedikitnya pendidik yang berilmu dan memiliki kemampuan dalam menjelaskan hakikat, keindahan, dan tujuan Islam dan semua hal-hal yang mengandung kebaikan di dunia dan akhirat secara detail.
Di samping itu, ada penyebab yang lain seperti faktor lingkungan, media massa, televisi, seringnya melancong ke luar negeri, bergaul dengan pembantu yang rusak aqidah dan akhlaknya, dan kebodohan yang bertumpuk-tumpuk serta faktor lainnya yang menjadi pemicu larinya para remaja dari Islam dan gandrungnya mereka dengan penyimpangan dan “kebebasan”.
Maka berkumpullah kebanyakan pemuda pada kondisi ini, berupa kosongnya hati mereka dari ilmu yang bermanfaat dan aqidah yang shahih, disertai terjangan topan keraguan dan syubhat serta slogan-slogan yang menyesatkan, dan syahwat yang menipu. Hasilnya yakni menyimpang dan menjauhnya para pemuda dari hal-hal yang berbau agama.
Alangkah indahnya apa yang dikatakan tentang makna hal ini:
أَتَانِي هَوَاهَا قَبْلَ أَنْ أَعْرِفَ الْهَوَى
فَصَادَقَ قَلْبًاخَالِيَا فَتَمَكَّنَا
Telah mendatangiku hawanya sebelum aku mengenal hawa.
Maka ia menembus hati yang kosong lalu menguasainya.
Dan yang lebih indah dan benar tentang hal tersebut firman Allah Ta’ala,
أَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلاَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلاً أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلاَّ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلاً
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya.” (Qs. al-Furqan: 43-44).
Adapun solusinya berbeda-beda, sesuai dengan variasi penyakitnya. Yang terpenting adalah perhatian terhadap al-Qur’an dan bagaimana perjalanan hidup Nabi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di samping itu, perlu untuk memilih pengajar yang shalih, mudir dan pengawas yang shalih, memahami cara beragama yang benar, memperbaiki sarana informasi dalam negeri indonesia, memberantas seruan kepada “kebebasan” dan akhlak-akhlak yang tidak Islami, serta segala jenis penyimpangan dan kerusakan jika memang orang-orang yang berkompeten dalam hal ini jujur dalam menyampaikan islam yang murni dan gemar memberikan arahan kepada rakyat dan para pemuda. Demikian pula, perbaikan lingkungan bergaul dan membersihkannya dari wabah yang menjangkitinya.
Yang juga termasuk solusi, melarang bepergian ke luar negeri kecuali karena darurat dan memprioritaskan pada penyadaran dengan ajaran Islam yang suci, integral, dengan perantara berbagai sarana komunikasi, penyimpangan kebanyakan pemuda dan menjauhnya mereka dari semua hal yang berbau agama dan semua hal tersebut memiliki banyak sebab. Di antara sebab yang paling pokok adalah kurangnya ilmu agama dan keindahan Islam, kurang perhatian terhadap al-Qur’an, sedikitnya murabbi (pendidik) yang berilmu dan memiliki kemampuan dalam menjelaskan hakikat, keindahan, dan tujuan Islam dan semua hal-hal yang mengandung kebaikan di dunia dan akhirat secara detail.
Mungkin sebagian manusia alergi bahkan merasa risih saat dikait-kaitkan dengan agama bahkan tak jarang stempel teroris yang dilekatkan kepada seseorang tatkala ingin kembali kepada agamanya. Belajar serta mempraktekkan dalam kehidupan sehari-harinya. Padahal, agama adalah pondasi utama dan terkuat untuk mengatur tata cara berkehidupan yang sesuai. Islam adalah kesempurnaan kehidupan. Maka dari itu, solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan pada hal ini yang berkaitan dengan kenakalan remaja diera milenial saat ini adalah mengembalikan mereka kepada pendidkan serta kemurnian Islam itu sendiri. Semoga Allah menjaga para pemimpin negeri Indonesia tercinta dan menjaga seluruh penduduk yang ada di negeri ini dari segala bentuk keburukan. Amiin.
Wallahu'alam,
Semoga Bermanfaat...
Sumber 1 : Penulis, 8 April 2020
Sumber 2 : Majalah al-Mawaddah, Edisi 8 Tahun I, Shafar-Rabiul Awwal 1429 H – Maret 2008 Dipublikasikan oleh www.KonsultasiSyariah.com
Komentar
Posting Komentar